Search
Close this search box.

PEMBEKALAN DAN PELEPASAN KULIAH KERJA NYATA(KKN) KOLABORASI PERSEMAKMURAN Ex-IAIN SUNAN AMPEL TAHUN 2023

TADRIS IPS IAIN PONOROGO, PONOROGO – Kolaborasi Persemakmuran Ex-IAIN Sunan Ampel merupakan program pengabdian masyarakat dari sembilan PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) di Indonesia, yaitu UIN Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Mataram, UIN Samarinda, UIN Tulungagung, UIN Jember, IAIN Ponorogo, IAIN Kediri dan IAIN Madura. Sembilan kampus islam yang mengikuti program kolaborasi pengabdian masyarakat (KPM/KKN) ini, dulunya merupakan cabang dari IAIN Sunan Ampel Surabaya sebelum memisahkan diri menjadi kampus mandiri sesuai dengan amanah pemerintah pusat pada tahun 1997.

Pada tahun 2023, tuan rumah dari kegiatan program KKN kolaborasi persemakmuran adalah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan di ikuti oleh 110 peserta yang akan mengabdi di Kecamatan Dau. 8 di antaranya merupakan mahasiswa IAIN Ponorogo dari 4 fakultas yang berbeda. Salah satunya adalah Masruhan Khoirul, merupakan mahasiswa semester 7 Jurusan Tadris IPS dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Untuk mengawali rangkaian KKN kolaborasi ini, seluruh peserta mengikuti pembekalan di Aula Gedung Rektorat lt, 5 UIN Malang pada tanggal 6 Juli 2023. Selaku ketua pelaksana KPM IAIN Ponorogo Bapak Fery Diantoro M.Pd.I turut hadir dalam kegiatan persemakmuran untuk mendampingi mahasiswanya.

Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim, Prof. Dr. HM. Zainuddin MA. Menyatakan  bahwa Kuliah Kerja Nyata Persemakmuran Sunan Ampel dapat meningkatkan potensi, kolaborasi dan silaturahmi antar mahasiswa maupun kampus-kampus yang mengikuti kegiatan KKN Persemakmuran ini. “Tujuan dari kegiatan KKN ini adalah menyelesaikan problematika yang ada dengan memanfaatkan aset dan potensi yang dimiliki oleh daerah yang ditempati karena pada KKN ini menerapkan metode Asset Based Community-Driven Development (ABCD),” jelasnya.

Pembekalan di laksanakan dengan 3 sesi. Di mulai dari bapak kepala Kecamatan Dau, menjelaskan tentang gambaran umum lokasi dan potensi yang telah dikembangkan secara profesional oleh masyarakatnya. Potensi tersebut terdiri dari wisata, perhotelan, pertanian, pendidikan, UMKM dan potensi pengelolaan lingkungan. Kemudian, dilanjut sesi 2 yang di isi oleh kepala pusat PKM dari UIN Sunan Ampel Surabaya (Bapak Dr. Agus Afandi, M.Pd), UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (Bapak Dr. Muhammad Muntahibun Nafis, M.Ag) dan IAIN Ponorogo (Bapak Fery Diantoro, M.Pd. I) berisi tentang pendekatan pengabdian dengan metode ABCD, pemetaan dan teknik identifikasi aset dalam pendekatan ABCD dan mengembangkan desain desa inovatif. Setelah sesi 2, dilanjutkan sesi 3 sebagai materi penutup yang menarik yaitu bentuk kegiatan yang inovatif dan program KKN secara berkelanjutan, yang mana materi tersebut di isi oleh kepala pusat UIN Mataram dan UIN Jember. Harapan dari KKN Kolaborasi Persemakmuran Sunan Ampel, semoga mahasiswa dapat mengoptimalkan, meningkatkan serta mengembangkan kualitas potensi-potensi maupun kesejahteraan kehidupan di masyarakat. Selain itu, juga dapat menambah dan mempererat jalinan tali silaturahmi antar kampus yang tergabung di dalam persemakmuran sunan ampel.

 

Tepat pada tanggal 7 Juli 2023 di laksanakan pelepasan peserta KKN persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel yang bertempat di halaman Gedung rektorat UIN Maliki Malang. Pelepasan peserta di laksanakan secara simbolis oleh Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA. Beliau menyatakan bahwa belum pernah ada kegiatan kolaborasi semacam KKN Persemakmuran ini, karena itu kegiatan ini menjadi kegiatan yang sangat berkesan dan spesial dikarenakan sudah 4 tahun ini dilaksanakan bertepatan UIN Maliki Malang menjadi tuan rumah setelah tahun lalu UIN SATU Tulungagung menjadi tuan rumah.

Rektor berpesan agar mahasiswa menjaga almamater masing-masing dan menganalogikan mahasiswa sebagai toserba atau toko serba ada, mengingat mahasiswa berasal dari kampus yang berbeda beda dan jurusan yang berbeda beda, sehingga jika masyarakat membutuhkan apapun, mahasiswa dapat menyalurkan ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah sesuai dengan keahlian masing-masing. Selain itu, beliau juga berpesan mahasiswa harus menjaga tingkah laku agar tidak menjadi sumber konflik dalam masyarakat. Terakhir, beliau berpesan agar mahasiswa dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaiknya, sehingga pulang dari kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mendapat mengalaman, namun juga mendapat manfaat untuk studi selanjutnya.

Postingan Terkait